Ikan Cupang Dari Mana? Simak Penjelasannya di sini!

Ikan cupang, atau yang sering dikenal dengan sebutan betta fish, kini menjadi salah satu ikan hias favorit di banyak rumah. Keindahan warna siripnya yang cerah dan bentuk tubuh yang kecil menjadikannya pilihan menarik bagi para pecinta ikan. Namun, sebelum memelihara ikan cupang, penting untuk mengetahui asal usul ikan ini serta cara merawatnya dengan benar agar tetap sehat dan indah.
Asal Usul Ikan Cupang
Ikan cupang berasal dari kawasan Asia Tenggara, terutama di negara-negara seperti Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Indonesia, dan sebagian wilayah di China. Ikan ini pertama kali ditemukan di habitat alami berupa kolam dangkal, sawah, serta aliran sungai dengan suhu air yang relatif hangat, lebih dari 80°C. Ikan cupang merupakan bagian dari kelompok ikan yang dikenal sebagai ikan labirin, yang memiliki kemampuan untuk bernapas langsung dari udara melalui organ labirin mereka.
Nama Lain dan Keberadaan Ikan Cupang
Di beberapa negara, ikan cupang memiliki nama yang berbeda. Di Thailand, ikan ini dikenal dengan sebutan "pla kat", yang berarti ikan petarung. Nama ini merujuk pada sifat agresif ikan cupang jantan yang sering terlibat dalam pertarungan dengan ikan sejenis. Meski perkelahian antar cupang di alam liar hanya berlangsung sebentar, namun dalam penangkaran, pertarungan bisa berlangsung lebih lama, bahkan beberapa jam.
Habitat Alami Ikan Cupang
Ikan cupang hidup di perairan dangkal seperti sawah, rawa, dan kolam kecil dengan sedikit oksigen di dalamnya. Keunikan ikan cupang terletak pada kemampuannya untuk bertahan hidup di perairan dengan kadar oksigen yang rendah berkat organ labirin yang memungkinkan mereka untuk menghirup udara langsung dari permukaan air. Oleh karena itu, ikan cupang sering ditemukan di tempat-tempat yang memiliki air yang lebih hangat dan minim oksigen.
Perkembangan Ikan Cupang di Dunia
Sejarah ikan cupang tidak hanya berhenti pada keberadaannya di alam liar. Ikan ini juga telah berkembang menjadi salah satu ikan hias yang populer di berbagai belahan dunia. Di Malaysia, sejak ratusan tahun lalu, anak-anak sudah tertarik untuk menangkap ikan cupang liar dari sawah dan mengadakan pertarungan antar ikan cupang. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa ikan cupang dikenal dengan nama ikan aduan.
Pengembangbiakan Ikan Cupang
Proses reproduksi ikan cupang dimulai dengan pejantan yang membuat sarang gelembung. Pejantan akan meniup gelembung di permukaan air selama berjam-jam, membentuk sarang yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan telur. Betina yang tertarik akan mendekati sarang tersebut, dan setelah proses perkawinan, betina akan melepaskan telur yang kemudian dipindahkan oleh pejantan ke dalam sarang gelembung tersebut. Proses penetasan telur berlangsung sekitar 24-48 jam.
Perbedaan Ikan Cupang Liar dan yang Dibiakkan
Ikan cupang yang hidup di alam liar memiliki warna tubuh yang lebih kusam dan sirip yang lebih pendek. Namun, berkat pengembangbiakan selektif, ikan cupang yang kini kita kenal memiliki sirip yang indah dan warna yang lebih bervariasi, mulai dari merah hingga keemasan. Ikan cupang yang dijual di toko ikan hias merupakan hasil dari pengembangbiakan tersebut, yang bertujuan untuk meningkatkan keindahan fisiknya.
Cara Merawat Ikan Cupang
Untuk memelihara ikan cupang dengan baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ikan tetap sehat dan tidak mudah mati. Berikut adalah beberapa tips merawat ikan cupang di rumah:
1. Pemilihan Pakan yang Tepat
Ikan cupang adalah ikan karnivora, yang berarti mereka membutuhkan pakan protein tinggi. Beberapa jenis pakan yang bisa diberikan kepada ikan cupang meliputi serangga kecil, larva serangga, dan pelet khusus cupang. Pastikan untuk memberikan pakan secukupnya dua kali sehari agar ikan tetap sehat dan aktif.
2. Perhatikan Kualitas Air
Ikan cupang membutuhkan kualitas air yang baik untuk hidup. Sebaiknya, ikan cupang dipelihara dalam akuarium yang memiliki volume air minimal 2,5 hingga 5 galon. Gantilah air akuarium secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kestabilan suhu. Sebagai referensi, ganti 50% air dalam akuarium kecil setiap minggu, dan 10-25% air dalam akuarium besar setiap 2-4 minggu.
3. Buat Lingkungan yang Menyenangkan
Selain air, ikan cupang juga membutuhkan lingkungan yang nyaman. Pastikan akuarium memiliki tempat-tempat tersembunyi seperti tanaman air atau bebatuan, yang memungkinkan ikan merasa aman, terutama saat tidur. Jika Anda memelihara ikan cupang jantan, pastikan mereka berada dalam akuarium terpisah untuk menghindari pertarungan yang agresif.
4. Perhatikan Perkembangan Ikan Cupang
Seiring berjalannya waktu, pastikan ikan cupang Anda tetap sehat dengan memantau kondisi tubuhnya, terutama jika ada perubahan pada warna sirip atau gerakan. Ikan cupang yang sehat memiliki sirip yang cantik dan aktif berenang di akuarium. Jika ikan terlihat lesu atau tidak makan, segera lakukan pengecekan pada kualitas air dan pastikan tidak ada masalah pada akuarium.
Kesimpulan
Ikan cupang merupakan ikan hias yang memiliki keindahan luar biasa dan sejarah panjang di kawasan Asia Tenggara. Dengan memahami asal usul ikan cupang dan cara merawatnya dengan baik, Anda dapat menikmati keindahan ikan ini di rumah tanpa khawatir akan kesehatannya. Jangan lupa untuk selalu menjaga kualitas air dan memberikan pakan yang tepat untuk ikan cupang agar tetap sehat dan tampil memukau.