Ternyata Ini Alasan Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar

Politikus Golkar yang juga dikenal sebagai pengusaha sukses, Jusuf Hamka, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar. Pengunduran diri ini diumumkan di tengah dinamika internal partai yang semakin memanas pasca mundurnya Airlangga Hartarto dari posisi Ketua Umum. Jusuf Hamka mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kemungkinan terzolimi dalam dunia politik, yang menjadi salah satu alasan utama di balik keputusannya.

Alasan Pengunduran Diri Jusuf Hamka

Jusuf Hamka, atau yang akrab disapa Babah Alun, menyatakan bahwa keputusannya untuk mundur dari Partai Golkar didorong oleh beberapa faktor penting. Salah satunya adalah pengamatannya terhadap situasi politik yang dianggap semakin keras dan tidak bersahabat.

Kekhawatiran Terzolimi

Jusuf mengakui bahwa ketakutannya untuk terzolimi dalam dunia politik menjadi alasan utama dirinya mundur dari Golkar. Ia merasa bahwa apa yang terjadi pada Airlangga Hartarto, yang juga mengundurkan diri dari kursi Ketua Umum Golkar, bisa saja menimpa dirinya jika tetap bertahan di dunia politik.

Pandangan Jusuf Hamka Terhadap Gejolak di Golkar

Menurut Jusuf, gejolak yang terjadi dalam tubuh Golkar tidak sepenuhnya berasal dari internal partai, melainkan ada campur tangan pihak luar yang ingin merebut kendali partai. Ia melihat adanya upaya dari pihak yang kuat dan berkuasa untuk menguasai Golkar, meskipun ia tidak menyebutkan secara spesifik siapa pihak tersebut.

Rencana Setelah Mundur

Setelah pengunduran diri ini, Jusuf Hamka berencana untuk fokus pada hal-hal yang lebih bersifat pribadi dan keluarga. Ia juga menyinggung niatnya untuk memperbanyak aktivitas keagamaan, seperti membangun masjid di seluruh Indonesia.

Prioritas Keluarga

Jusuf Hamka menegaskan bahwa dorongan dari keluarga menjadi salah satu alasan kuat di balik keputusannya untuk mundur. Dengan keluarganya yang tidak mendukung dirinya terjun dalam politik, ditambah dengan keinginan untuk lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga, Jusuf memutuskan untuk meninggalkan dunia politik.

Fokus pada Proyek Sosial

Salah satu proyek sosial yang menjadi fokus utama Jusuf setelah mundur dari politik adalah pembangunan masjid di seluruh provinsi di Indonesia. Proyek ini merupakan bentuk kontribusi nyata Jusuf dalam bidang keagamaan dan sosial, yang menurutnya lebih memberikan ketenangan batin.

Implikasi Pengunduran Diri Jusuf Hamka

Pengunduran diri Jusuf Hamka dari Partai Golkar membawa dampak yang cukup signifikan, baik bagi dirinya pribadi maupun bagi partai. Dalam konteks partai, keputusan ini menambah daftar panjang elite partai yang meninggalkan Golkar di tengah dinamika politik yang semakin kompleks.

Efek pada Partai Golkar

Perginya Jusuf Hamka dari Golkar menjadi sinyal bahwa ada ketidakpuasan yang cukup mendalam di kalangan elite partai. Ini juga bisa menjadi indikasi bahwa Partai Golkar tengah menghadapi tantangan besar dari dalam dan luar, yang mempengaruhi kestabilan internal partai.

Peluang Bagi Partai Lain

Dengan mundurnya Jusuf Hamka, partai lain mungkin melihat ini sebagai peluang untuk menarik simpatisan dan kader potensial dari Golkar. Hal ini juga bisa memicu pergeseran kekuatan politik di Indonesia, khususnya menjelang pemilu yang akan datang.

Keputusan Jusuf Hamka untuk mundur dari Partai Golkar menandai babak baru dalam karier politiknya dan membuka ruang bagi perubahan di partai yang selama ini dikenal sebagai salah satu pilar utama politik Indonesia. Seiring dengan perkembangan ini, publik akan terus memantau bagaimana langkah-langkah berikutnya dari Golkar dan Jusuf Hamka di masa depan.

Baca Juga: Alica Schmidt: Sprinter Jerman di Olimpiade Paris 2024

Baca Juga: Ilham Habibie Maju Pilkada Jabar 2024: Alasan dan Strategi